Di jaman kerajaan Dinasti Ming masih berkuasa hiduplah seorang
saudagar kaya pemilik restoran Hong Liong di daerah Tiongkok sebelah
selatan. Restoran “Burung Hong” itu sangat terkenal karena makanannya
sangat khas dan rasanya yang luar biasa. saudagar pemilik restoran
tersebut juga sangat dihormati di daerah tersebut karena sering
menyumbangkan harta kekayaannya untuk kaum papa.
Namun sangatlah disayangkan saudagar itu tidak diberkahi oleh
keturunan seorangpun. Menjelang usianya memasuki tahun ke-80, saudagar
tersebut hendak menyerahkan restorannya kepada orang yang dipercayanya
mampu mengelola restoran tersebut dengan baik. Tapi sebagai syaratnya
mereka harus menyumbangkan setengah dari pendapatan restoran itu untuk
kaum papa.
Setelah itu diundanglah seluruh pedagang di daerah tersebut untuk
datang ke jamuan makan malam yang diselenggarakannya. Terdapat dua puluh
meja bundar yang diatasnya sudah terhidang bermacam sayuran yang sangat
menarik. Tiap meja ada 4 buah kursi dan 4 buah peralatan makan berupa
sumpit. Namun anehnya ke – 4 sumpit tersebut mempunyai panjang sama
dengan lebar mejanya
Duduklah ke – 80 pedagang tersebut dengan air liur yang mulai menetes
mencium aroma masakan yang selangit tersebut. Sesaat sebelum makan
saudagar tersebut memberikan kata sambutan yang isinya kurang lebih
menyatakan bahwa dia akan memilih 4 dari ke – 80 pedagang tersebut
sebagai penerus restorannya setelah jamuan berakhir.
Maka dimulailah jamuan makan tersebut. Masing – masing pedagang
tersebut telah memegang sumpit* mereka dan menjepit sayuran yang
diinginkannya. Sementara sang saudagar tersebut berjalan mengelilingi
meja-meja tersebut. Muka sang saudagar tersebut terlihat sangat sedih
setelah melewati meja ke – 12 dan belum ada satupun pedagang yang mampu
memasukkan sayuran yang dijepit sumpit* tersebut ke dalam mulut. Masing –
masing pedagang tersebut mencoba cara – cara aneh agar mampu memasukkan
makanan yang dijepit sumpit* masing – masing ke dalam mulut masing –
masing dan tentu saja itu tidak akan berhasil karena panjang sumpit*
tersebut selebar meja. Saat sang saudagar melewati meja ke – 19 dia
mulai kehilangan harapannya untuk mendapatkan penerus restorannya karena
yang dia lihat hanyalah sekumpulan orang – orang serakah yang hanya
mementingkan keinginan masing – masing.
Saat menuju meja ke – 20 tersenyumlah saudagar tersebut seraya
berkata pada dirinya sendiri bahwa ke – 4 orang inilah yang akan
meneruskan restorannya. Rupanya ke – 4 orang yang berada di meja ke – 20
saling menyuapi lawan di seberangnya karena panjang sumpit* tersebut
memang cukup untuk sampai ke seberang mejanya. Akhirnya saat jamuan
makan selesai hanya ke – 4 orang inilah yang kenyang perutnya sedang
yang lain sibuk menggerutu karena tidak ada secuilpun makanan yang masuk
dalam mulut mereka. Sang saudagar pergi meninggalkan restorannya dengan
hati gembira karena tahu bahwa restorannya akan dikelola oleh 4 orang
yang bijaksana.
Pesan moral dari cerita ini adalah agar jadi orang jangan terlalu
serakah, karena dengan tidak mau berbagi keuntungan dengan orang lain
maka orang lain juga tidak akan mau berbagi dengan Anda. Bila tiap orang
hanya memikirkan dirinya masing – masing maka tidak akan pernah
mencapai kemajuan team. Bukankah ada pepatah yang mengatakan bahwa 4
kaki akan lebih baik daripada 2 kaki ; atau bersatu kita teguh bercerai
kita runtuh. Pepatah – pepatah yang dibuat orang – orang bijak jaman
dahulu kala bukanlah sekadar penghias omong kosong, mereka mampu membuat
pepatah tersebut karena sudah ada kejadiannya dan hasilnya.
Buktikanlah sendiri, bila Anda mau memberi maka Anda akan menerima
kembali lebih baik, mungkin bukan dalam bentuk yang sama ketika Anda
berikan, tapi pasti sesuatu tersebut Anda dapatkan saat Anda memang
membutuhkannya.
Sesungguhnya apa yang kamu tabur, itulah yang akan kamu petik.
Penabur kebaikan akan menuai berkah, sedangkan penabur kejahatan akan
menuai petaka. Taburkanlah olehmu benih-benih kebaikan dan kebenaran,
sehingga kelak dapat memanen berkah berlimpah.
Sumber : InspirasiDaily.com
Menu
- Amplop
- Brosur
- Buku Yasin Tahlil
- Block Note
- Kartu Nama
- Kop Surat
- Nota HVS & Dorslag
- Nota NCR
- Paper Bag
- Pulpen Souvenir
- Roll Up Banner
- Voucher Art Paper
- Stempel Flash
- Stempel Kayu
- Stempel Trodat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar