Seperti yang saya sudah share di dasar social media [bagian 1] bahwa content marketing adalah salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh siapa saja dan tanpa biaya yang besar untuk mempromosikan produk Anda. Setelah menjabarkan mengenai proporsi content, pada kesempatan ini saya akan coba share beberapa hal teknis lainnya yaitu mengenai penggunaan kata dan gambar, timing serta frekuensi update status akun social media Anda.
Penggunaan kata ini menjadi penting karena terkait pesan yang ingin Anda sampaikan melalui content yang Anda berikan. Beberapa poin yang perlu diperhatikan ialah sesuaikan penggunaan kata dengan segmen market yang Anda tuju. Misalnya produk Anda ditujukan untuk kalangan professional mature, gunakan kata dan topik-topik yang sesuai, hindari penggunaan singkatan yang tidak familiar di kebanyakan orang serta bila di Twitter usahakan jumlah karakter yang Anda gunakan tidak melebihi 120 karakter sehingga bila follower Anda melakukan Retweet pesan Anda tidak akan terpotong. Demikian juga berlaku bila target market Anda adalah anak muda atau pelajar, gunakan kata-kata sederhana yang mudah dimengerti sehingga pesan Anda tersampaikan dengan baik. Untuk lebih jelasnya bisa cek screen shot berikut.
Demikian juga dengan penggunaan gambar khususnya di Facebook.
Usahakan tidak menggunakan gambar-gambar yang mengandung SARA ataupun
pornografi. Gunakan gambar-gambar yang lucu, sesuai dengan topik yang
sedang Anda sampaikan ataupun gambar yang menyentuh. Untuk mempermudah
pemahaman Anda, dari kedua gambar di bawah ini gambar A atau B kah yang Anda pilih?
Untuk timing terkait dengan kapan waktu yang tepat untuk Anda melakukan update status. Analoginya sesuai dengan kondisi dimana audience dalam hal ini follower dan fans Anda online dan mengakses akun social media mereka. Pada saat ‘ramai’ itulah Anda muncul dan membagikan pesan yang ingin disampaikan. Lalu kapankah waktu yang tepat? Masing-masing akun social media memiliki kondisi yang berbeda-beda untuk hal ini, namun saya coba share beberapa data yang dapat dijadikan pertimbangan yaitu data dari salingsilang.com yang diluncurkan di tahun 2011 dimana umumnya banyak orang aktif online
di pagi hari saat menuju kantor, di siang hari saat menjelang makan
siang dan puncaknya pada sore hari saat kembali dari beraktivitas hingga
pukul 23.00. Data kedua yang dapat digunakan ialah data yang
diluncurkan Dan Zarella, seorang pakar social media pada tahun 2013 dimana :
-
Waktu yang terbaik untuk tweet adalah jam 5 sore
-
Jumlah frekuensi tweet yang terbaik adalah 1 – 4 tweet per jam
-
Hari yang terbaik untuk tweet adalah Rabu dan Sabtu
-
Hari yang terbaik untuk share status di Facebook adalah hari Sabtu
-
Waktu yang terbaik untuk share status di Facebook adalah pukul 12 siang dan 7 malam
Atau data ketiga dapat Anda dapat akses melalui tweriod.com untuk Twitter atau dapat Anda akses pada Facebook insight untuk melihat aktivitas online dari audience Anda. Dari ketiga data ini dapat Anda coba lakukan testing pada waktu mana yang memberikan respon paling besar.
Sedangkan untuk frekuensi, saya dan tim Ednovate Digital biasanya tidak merekomendasikan bila Anda menghubungkan antara Twitter dan Facebook. Mengapa? Karena kedua social media ini memiliki karakteristik yang berbeda. Berdasarkan pengalaman kami dan data dari Marshable, lakukan sekitar 15-25 tweet per hari dan update sekitar 4-6 status FB per harinya. Apakah ini berlaku untuk semua akun? Tidak semua tapi sebagian besar dan dari yang telah kami lakukan untuk akun yang kami handle cukup memberikan respon positif.
Hal selanjutnya yang biasanya sulit dilakukan oleh kebanyakan orang ialah menjaga konsistensi dan membangun percakapan dengan audience mereka, karena social media merupakan media 2 arah dimana semua orang bebas berpendapat termasuk juga audience Anda. Lalu bagaimana memaksimalkannya? Akan coba saya share di artikel dasar social media bagian selanjutnya. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar