Menu

Senin, 11 April 2016

Bijak Menggunakan Uang Non-Tunai



Sekarang makin banyak saja Cashless Society di Indonesia, khususnya Jakarta, saya pun termasuk yang sudah bertransformasi menjadi Cashless Society. Eh, apa sih Cashless Society itu? Mereka adalah masyarakat yang makin mengurangi penggunaan uang tunai.  

Saya sih menggunakan uang non-tunai karena memang tuntutan zaman, karena sudah banyak yang menggunakannya untuk alternatif pembayaran. Sayangnya, uang non-tunai yang seharusnya dapat memudahkan tetapi menjadi menyulitkan hidup karena tidak bijak dalam penggunaannya. Lalu, bagaimana menggunakan uang non-tunai dengan bijak?   

1. Kartu kredit 

Kartu kredit sebaiknya digunakan saat keadaan darurat, bila tidak segera dibayar banyak hal yg akan terganggu seperti membeli HP yg kecurian, mobil yang tiba-tiba rusak, dan biaya rumah sakit yang harus segera di lunasi. Anda juga bisa menggunakannya untuk pembayaran e-commerce, biaya internet marketing, beli Apps smartphone, biaya hootsuite, dan lainnya.  

Jangan gunakan kartu kredit untuk keperluan konsumtif. Sebaiknya penggunaan kartu kredit kurang dari 30% dari penghasilan per bulan. Karena besar bunga kartu kredit per tahun bisa mencapai 42%. Sebisa mungkin segeralah bayar hutang kartu kredit secara lunas sebelum kena bunga berbunga tersebut.  

Saya juga tidak menyarankan menggunakan kartu kredit untuk modal bisnis. Karena risiko dari binis itu besar, beruntung kalau bisa segera terbayarkan, jika gagal akan menyulitkan hidup Anda. Oke, bolehlah pakai untuk modal usaha, tapi pastikan hutang tersebut bisa lunas dalam waktu kurang dari tiga bulan. Bisa? 

Hal yang lebih gila lagi adalah strategi ‘pinjaman bank dibayar oleh bank’. Bagaimana? Misalkan Anda mempunyai tiga kartu kredit, lalu Anda berhutang menggunakan kartu kredit ‘A’ untuk modal bisnis. Ketika sudah akan jatuh tempo tetapi tidak bisa di lunasi, Anda memindahkan hutang tersebut ke kartu kredit ‘B’ dengan mengambil tunai dari kartu kredit ‘B’. Pola tersebut berputar-putar saja. Mengerikan bukan?  

Saya menceritakan hal tersebut bukan untuk dipraktekkan ya. Yakin deh cara-cara seperti itu tidak ada kerennya. Kalau butuh modal ada pilihan modal internal dan ekstenal yang lebih aman. Anda juga bisa mencari modal dan sukses berbisnis dengan mengikuti lomba bisnis yang kini makin banyak bermunculan.  

2. Kartu Debit 

Kartu debit diterbitkan oleh bank sebagai pengganti pembayaran dengan uang tunai. Bedanya dengan kartu kredit adalah jumlah penarikan atau penggunaan yang berpatokan pada nominal para rekening.  Kartu debit juga memudahkan pengusaha untuk melakukan pembayaran yang bisa dipermudah dengan transfer baik dengan bank yang sama maupun antar bank. Kartu debit cocok untuk pembayaran belanja bulanan, baju, buku, tiket bioskop, dan lainnya.  

Untuk menghindari kehabisan dana karena menggunakan kartu debit,  jangan masukan penghasilan dalam satu rekening. Pisahkan sendiri rekening yang di khususkan untuk berbelanja, berbisnis dan dana darurat. Di Indonesia, masih banyak toko online yang menggunakan pembayaran dengan kartu debit. Anda harus mentransfer dahulu, lalu menyertakan bukti transfer, setelah itu baru dikirimkan barangnya. Hal tersebut tentunya tidak berlaku pada COD (cash on delivery).  

3. E-Money 

Kartu E-money biasanya digunakan untuk pembayaran tol, bensin, dan pembelian di swalayan. Ada juga tiket multitrip kereta commuterline, saya salah satu penggunanya. E-Money ini terbatas penggunaannya, hanya berlaku dibeberapa tempat dan terbatas oleh jumlah uang yang di top-up. 

Lalu apakah setelah mempunyai banyak uang non-tunai kita tidak perlu menggunakan uang tunai? Uang tunai tetap harus dibawa, karena masih banyak kegiatan yang membutuhkan uang tunai. Ketika kita mau membayar makan di pinggir jalan, naik kendaraan umum, belanja di pasar tradisional, dan lainnya. Jangan sampai tidak bisa bayar makan dipinggir jalan hanya karena tidak bawa uang tunai, malu kan? Bagaimana menurut pendapat Anda? 

Credit Picture : 1. http://cashforjunkcarswestpalmbeach.com/

2. http://www.photl.com/
 Sumber : PortalPengusaha.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar