Menu

Kamis, 14 April 2016

Bagaimana Mengelola Keuangan Usaha

 
Manajemen keuangan dalam berwirausaha tentu sedikit berbeda dari manajemen keuangan pribadi. Dalam situasi ini, seorang wirausahawan dituntut untuk lebih bijak dan disiplin mengelola cash flow-nya. Dan yang terpenting, dia harus mampu memisahkan keuangan usaha dengan keuangan pribadinya. 
 
Berikut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola keuangan usaha yang bisa dijadikan acuan bagi Anda yang memiliki usaha baik itu kecil maupun besar: 
 
1. Pertahankan agar cash flow tetap positif  
 
Dunia usaha tidak terlepas dari hitung-hitungan untung dan rugi. Kalau hasil penjualan dikurangi biaya produksi dan biaya-biaya perusahaan adalah positif maka perusahaan tersebut untung, dan kalau hasil negatif maka rugi. Untuk membuat perencanaan keuangan perusahaan, maka cash flow harus positif, sehingga merencanakan keuangan selanjutnya lebih mudah. Bagaimana kalau cash flow perusahaan tersebut negatif / rugi? Yang harus dilakukan adalah menekan biaya produksi/biaya yang lain lebih kecil dari pemasukan, namun Anda juga harus tetap memperhatikan aspek lain, misalnya kualitas produk atau jasa yang Anda jual. 
 
2. Buat cadangan dana darurat  
 
Keberadaan dana darurat sangat penting bagi usaha kecil menengah. Dana darurat ini untuk mengantisipasi apabila dalam beberapa hari/bulan tidak mendapatkan pesanan; ada karyawan yang masuk rumah sakit karena kecelakaan, ada order yang cukup besar. 
 
3. Proteksi pendapatan (asuransi jiwa) 
 
Proteksi terhadap pendapatan atau dengan kata lain proteksi terhadap pengusaha yang menjadi sumber penghasilan keluarga adalah suatu hal yang perlu direncanakan terlebih dahulu, sebelum kita masuk kepada perencanaan kebutuhan keuangan lainnya. 
Seperti halnya dana darurat, asuransi jiwa merupakan sebuah cara yang perlu dipersiapkan dalam mengantisipasi risiko kehilangan sumber penghasilan yang disebabkan oleh kematian atau terjadinya ketidakmampuan total akibat kecelakaan atau sakit pengusaha tersebut yang menjadi sumber penghasilan utama dalam keluarga. Apalagi kalau pengusaha tersebut mempunyai banyak ide yang berguna dalam usahanya, maka harus diasuransikan. 
 
4. Proteksi terhadap tempat usaha 
 
Pelimpahan risiko kepada pihak perusahaan asuransi terhadap tempat usaha juga sangat penting sekali. Ini mengantisipasi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya terjadi pencurian, kebakaran dan huru-hara. Jangan sampai terjadi setelah kebakaran yang menghabiskan seluruh tempat usaha, stok barang dan barang jadi pengusaha tersebut jadi bangkrut. Ini harus dihindari.

Sumber : PortalPengusaha.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar