Ngomongin online nih guys, memang media ini sangat berjasa banget dalam
kemunculan sistem bisnis baru dan era kebangkitan startup business yang
memanfaatkan online media sebagai channel promosi dan penjualan. Nah itu
impact positif yang dihasilkan tentunya bagaimana dengan impact
negatifnya ada tidak yah khususnya dalam hal jual beli online? ada
tentunya karena saya selalu berlandaskan bahwa segala sesuatu itu
bagaikan dua sisi mata uang ada pro ada kontra dan ada negatif juga
positifnya.
Begitupun dalam tulisan kali ini, saya ingin membahas mengenai hal-hal
yang perlu untuk diperhatikan oleh para pelaku bisnis online khususnya
para startup dalam menghadapi 5 ancaman isu negatif saat berbisnis
online, karena dalam realitanya para pelaku bisnis saya kira akan
menghadapi 5 ancaman tersebut baik diawal kemunculannya bahkan pada saat
sedang on top performance.
Mungkin dalam tulisan ini setiap 5 isu yang dimaksud tidak dibahas
secara mendalam, namun saya kira tulisan ini cukup memberikan masukan
mengenai apa ancamannya dan bagaimana solusi untuk menghadapinya.
1. Srigala Berbulu Domba
Ancaman pertama yang perlu diwaspadai oleh para pelaku bisnis online
adalah “Srigala Berbulu Domba” yang biasanya suka berkeliaran cari
korban dengan memanfaatkan forum-forum jual beli yang sudah ada.
Beberapa kali saya mendapatkan cerita teman saya yang kena penipuan
“Sang Srigala” pada saat melakukan jual beli online, bagaimana?
rata-rata sih udah trasfer sejumlah uang cuma sayangnya barang yang
dipesan tidak kunjung tiba.
Kenapa dibilang ancaman bagi pebisnis online? soalnya
kasus-kasus seperti itu membuat konsumen kita menjadi khawatir atau
muncul ketakutan akan kena tipu, jangankan yang sudah kena tipu orang
yang baru akan melakukan jual beli online saja bisa berubah pikiran jika
mendengar cerita temannya yang kena tipu gara-gara jual beli online.
Bagaimana solusinya? jawabannya adalah trust dan kredibilitas, dimana
salah satunya kita bisa menggunakan testimonial konsumen yang sudah
menjadi pembeli sebagai bukti bahwa kita penjual yang baik dan
bertanggung jawab.
2. Un-Educated Costumer
Konsumen yang kurang teredukasi dengan baik mengenai jual beli online
menjadi point kedua dalam pembahasan kali ini, nah seperti kita ketahui
sebelum munculnya e-comerce ini konsumen kebanyakan membeli produk itu
secara langsung, dalam arti dateng ke toko liat barangnya langsung, di
coba, kalo cocok dengan harga yang di bungkus. Hal tersebut kini berubah
ketika adanya media internet dan teknologi pendukung yang merubah
perilaku konsumen (lazy costumer).
Banyak orang memilih membeli online karena dinilai lebih murah, parktis,
dan variannya lebih banyak, dan hal ini berbanding lurus dengan
banyaknya startup bisnis online. Nah masalahnya kadang ada konsumen yang
belum mengerti (well educate) mengenai bagaimana cara melakukan jual
beli online yang baik, yang ada bisa jadi mereka ketipu karena tidak
paham atau bahkan mempermasalahkan sesuatu hal yang sebenarnya bukan
masalah, cuma karena nggak ngerti ya jadi masalah. Solusinya tuliskan
sedetail mungkin mengenai regulasi atau sistem jual beli di blog, atau
website, kalo perlu ada YM untuk costumer service, begitupun social
media Facebook & Twitter manfaatkan untuk edukasi ke konsumen supaya
lebih mengerti.
3. Delayed Shippment
Hal classic yang sebenarnya masalah kecil, cuma kalo didiemin bisa jadi
masalah gede khususnya kalo konsumen udah komplain wah bisa-bisa jadi
isu negatif yang viral makin berabe deh. Masalah ini biasanya
hubungannya sama vendor shippment (jasa paket) yang kadang bermasalah
dalam hal pengiriman barang karena faktor-faktor teknis.
Solusinya bagaimana? tentunya kita harus memberikan informasi yang jelas
kepada konsumen bahwa barang kita sudah dikirim dengan jasa pengiriman
paket tertentu, dan diperkirakan akan tiba dalam beberapa hari, nah
jangan lupa biasanya kita diberikan no resi oleh jasa pengiriman paket
tersebut, no resi itu bisa diberikan sebagai bukti sekaligus konsumen
bisa mengeceknya langsung sudah sejauh mana sih barang pesenan mereka.
4. Barang Tidak Sesuai Dengan Harapan
Nah ini juga perlu diperhatikan dengan baik, kalo suka ada konsumen yang
komplain setelah menerima barang yang dipesan, misalk ukuran, warna,
bentuk, atau apapun wong namanya konsumen hal kecil pun bisa menjadi
masalah besar kalo mereka merasa nggak puas. Kita harus paham kalo
konsumen dulu terbiasa melihat dan mencoba barang yang akan dibeli
sebelum dibeli, begitu ada media online semuanya berubah kini konsumen
hanya bisa melihat saja, lalu bagaimana antisipasi masalah ini?
Pertama barang yang kita display harus sama dengan yang dijual amannya
sih kita foto langsung produknya, kedua informasi produknya harus detail
se detail-detailnya, cantumkan ukuran, bentuk, warna, bahan, motif,
apapun itu supaya konsumen jelas dan pastikan mereka paham misalkan
lewat email, sms, telepon, atau tweet jelaskan “mba sudah tahu kan yah
kalo produk kita itu bahanya begini”.
5. Black Campaign
Nah ini yang paling ngeri alias paling horor bagi pelaku bisnis online,
kadang ada mungkin pesaing bisnis yang kurang suka dengan kesuksesan
kita dan bersaing dengan cara yang kurang sportif atau konsumen yang
saking kecewannya memperbesar dan memperpanjang masalah dengan komplain
(sampe rame tweet war) yang tidak berkesudahan padahal kita sudah
klarifikasi, nah loh gimana solusinya?
Well namanya bisnis pastinya nggak ada yang running smooth, hal-hal
seperi itu sudah pasti akan terjadi solusi satu-satunya yah costumer
servicenya harus berjalan baik dalam arti cepat klarifikasi setiap
masalah, dan percaya akan satu hal kalo konsumen kita sudah loyal pasti
nggak akan mudah terpengaruh isu-isu negatif kayak gitu deh, percaya
deh.
Sumber : CreasionBrand.blogspot.com
Menu
- Amplop
- Brosur
- Buku Yasin Tahlil
- Block Note
- Kartu Nama
- Kop Surat
- Nota HVS & Dorslag
- Nota NCR
- Paper Bag
- Pulpen Souvenir
- Roll Up Banner
- Voucher Art Paper
- Stempel Flash
- Stempel Kayu
- Stempel Trodat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar