Menu

Sabtu, 30 April 2016

Best Friends or Best Business Partners?


Anda pastinya pernah menemui beberapa dari teman Anda mengajak Anda untuk berbisnis. Tak hanya sekedar teman, posisi mereka dalamm kehidupan Anda sangatlah penting, bahkan sudah seperti dianggap saudara kandung Anda sendiri. Berbagai suka duka Anda alami bersama, setiap permasalahan yang terjadi pada Anda atau sebaliknya selalu Anda bagikan bersama.

Berbisnis dengan teman dekat memang terdengar sangat mengasyikkan. Keakraban, rasa saling percaya dan saling peduli sudah terbentuk bertahun-tahun. Tentunya bisnis dengan teman dekat akan memiliki prospek cerah dan minim resiko.

Teman Baik apakah Partner yang Baik Pula?

Jika Anda berpikir demikian, Anda tidak sendiri. Tidak sedikit dari mereka yang tidak ragu untuk membangun bisnis bersama dengan sahabat karib sendiri. Namun demikian, bisnis tetaplah bisnis dan profesionalisme di dalamnya bagaikan dua sisi mata uang yang tak bisa bertemu dengan arti persahabatan. Ya, dalam persahabatan Anda rela memberikan sesuatu yang Anda sayangi demi sahabat. Namun tidak demikian dengan bisnis. Dalam bisnis, Anda dan rekan Anda sama-sama mencari uang dan keuntungan sebanyak-banyaknya. Untuk itu, sungguh bijak jika Anda memikirkan dengan matang bersama dengan teman Anda mengenai etika dan aturan main bisnis dengan teman dekat sendiri.

Apa yang ingin Anda capai dalam berbisnis? Tentunya uang yang banyak, usaha yang dikenal luas masyarakat, relasi yang banyak, keuntungan yang melimpah tiap bulannya, dan masih banyak lagi. Namun mustahil bagi Anda untuk meraihnya jika partner kerja Anda, yakni sahabat karib Anda tidak demikian adanya. Untuk itu, perlu pendewasaan diri dan sikap profesionalisme kerja yang matang sebelum Anda dan sahabat karib mulai membangun bisnis Anda berdua.

Perhatikan Hal-hal Berikut Ini

Berikut ini beberapa hal yang wajib Anda ingat :

1. Dalam dunia bisnis, hanya ada satu pemimpin yang akan memimpin jalannya usaha. Pemimpin ini bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan, menentukan kebijakan, dan masih banyak lagi. Mustahil suatu usaha akan berjalan lancar jika ada dua bos di dalamnya yang tentunya tidak sama dalam berpikir dan memAndang sesuatu. Untuk itu, Anda harus menentukan, siapa yang menjadi direktur dan wakil direktur usaha yang Anda berdua jalankan.

2. Tentukan apakah jenis usaha Anda padat karya ataukah padat modal. Jika jenis usaha Anda berjalan karena adanya modal, maka tentulah pemilik modal mendapatkan jatah keuntungan yang lebih besar. Namun sebaliknya, jika jenis usaha Anda padat karya maka siapa yang terjun ke lapangan dan banyak bergerak, dialah yang akan mendapatkan lebih banyak keuntungan.

3. Tentukan jenis usaha yang Anda berdua minati. Keminatan pada hal yang sama akan sangat berpengaruh bagi nasib usaha Anda ke depannya. Jangan sampai minat Anda berdua berbeda, karena salah satu akan menjadi dominator dan yang lain akan merasa dikucilkan.

4. Komitmenkan diri Anda dan teman untuk memisahkan urusan bisnis dan urusan pribadi. Jika terpaksa Anda berdua harus bersitegang di kantor karena berbeda pendapat, maka saat jam pulang kantor Anda berdua harus sama-sama legowo dan berhubungan baik seperti biasanya.

Sumber : TeropongBisnis.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar