Anda pastinya pernah
menemui beberapa dari teman Anda mengajak Anda untuk berbisnis. Tak
hanya sekedar teman, posisi mereka dalamm kehidupan Anda sangatlah
penting, bahkan sudah seperti dianggap saudara kandung Anda sendiri.
Berbagai suka duka Anda alami bersama, setiap permasalahan yang terjadi
pada Anda atau sebaliknya selalu Anda bagikan bersama.
Berbisnis dengan teman
dekat memang terdengar sangat mengasyikkan. Keakraban, rasa saling
percaya dan saling peduli sudah terbentuk bertahun-tahun. Tentunya
bisnis dengan teman dekat akan memiliki prospek cerah dan minim resiko.
Teman Baik apakah Partner yang Baik Pula?
Jika Anda berpikir demikian, Anda tidak
sendiri. Tidak sedikit dari mereka yang tidak ragu untuk membangun
bisnis bersama dengan sahabat karib sendiri. Namun demikian, bisnis
tetaplah bisnis dan profesionalisme di dalamnya bagaikan dua sisi mata
uang yang tak bisa bertemu dengan arti persahabatan. Ya, dalam
persahabatan Anda rela memberikan sesuatu yang Anda sayangi demi
sahabat. Namun tidak demikian dengan bisnis. Dalam bisnis, Anda dan
rekan Anda sama-sama mencari uang dan keuntungan sebanyak-banyaknya.
Untuk itu, sungguh bijak jika Anda memikirkan dengan matang bersama
dengan teman Anda mengenai etika dan aturan main bisnis dengan teman
dekat sendiri.
Apa yang ingin Anda capai dalam
berbisnis? Tentunya uang yang banyak, usaha yang dikenal luas
masyarakat, relasi yang banyak, keuntungan yang melimpah tiap bulannya,
dan masih banyak lagi. Namun mustahil bagi Anda untuk meraihnya jika
partner kerja Anda, yakni sahabat karib Anda tidak demikian adanya.
Untuk itu, perlu pendewasaan diri dan sikap profesionalisme kerja yang
matang sebelum Anda dan sahabat karib mulai membangun bisnis Anda
berdua.
Perhatikan Hal-hal Berikut Ini
Berikut ini beberapa hal yang wajib Anda ingat :
1. Dalam dunia bisnis, hanya ada satu
pemimpin yang akan memimpin jalannya usaha. Pemimpin ini bertanggung
jawab dalam pengambilan keputusan, menentukan kebijakan, dan masih
banyak lagi. Mustahil suatu usaha akan berjalan lancar jika ada dua bos
di dalamnya yang tentunya tidak sama dalam berpikir dan memAndang
sesuatu. Untuk itu, Anda harus menentukan, siapa yang menjadi direktur
dan wakil direktur usaha yang Anda berdua jalankan.
2. Tentukan apakah jenis usaha Anda
padat karya ataukah padat modal. Jika jenis usaha Anda berjalan karena
adanya modal, maka tentulah pemilik modal mendapatkan jatah keuntungan
yang lebih besar. Namun sebaliknya, jika jenis usaha Anda padat karya
maka siapa yang terjun ke lapangan dan banyak bergerak, dialah yang akan
mendapatkan lebih banyak keuntungan.
3. Tentukan jenis usaha yang Anda berdua
minati. Keminatan pada hal yang sama akan sangat berpengaruh bagi nasib
usaha Anda ke depannya. Jangan sampai minat Anda berdua berbeda, karena
salah satu akan menjadi dominator dan yang lain akan merasa dikucilkan.
4. Komitmenkan diri Anda dan teman untuk
memisahkan urusan bisnis dan urusan pribadi. Jika terpaksa Anda berdua
harus bersitegang di kantor karena berbeda pendapat, maka saat jam
pulang kantor Anda berdua harus sama-sama legowo dan berhubungan baik seperti biasanya.
Sumber : TeropongBisnis.com

Tidak ada komentar:
Posting Komentar